Telentang :
Orangnya
terbuka dengan segala masukan dari luar. Ia juga amat percaya diri.
Tapi ia tidak gampang diyakinkan tanpa bukti yang kuat. Sikapnya selalu
mengundang simpati meskipun kadang-kadang orang bisa tersinggung dengan
gaya bicaranya yang tanpa basa basi.
Tengkurap :
Tipe orang yang membutuhkan rasa aman dalam hidupnya. Ia selalu rindu dengan dekapan ibunya yang memberinya rasa aman. Ia pandai mencari perhatian, tenang menghadapi perkara, tetapi tidak sabaran melihat orang yang peragu, yang tidak selalu bimbang memutuskan sesuatu.
Miring :
Ia bukan orang yang pandai berdiplomasi, tapi termasuk manusia yang mengerti perasaan orang lain. Ia selalu nampak simpatik karena aslinya ia memang punya penampilan yang menarik. Ini yang membuat hidupnya cukup menyenangkan. Jarang punya musuh dan banyak disukai orang. Ia tidak ektrim dan bisa menjaga hubungan dengan baik.
Diam enggak bergerak :
Sedikit kepala batu, merasa dirinya yang paling benar. Kadang susah diajak kompromi. Tapi kalau sudah suka, ia akan menjadi orang yang paling menyenangkan. Orangnya jujur, terbuka, dan tidak terlalu suka berbasa-basi.
Bergerak terus :
Maunya banyak dan ini terlampiaskan kalau yang semua yang diinginkannya belum tercapai di alam nyata. Ambisinya lumayan gede meskipun kadang terlalu ngotot mendapatkan apa yang diinginkan. Tapi ia sobat yang baik dan menyenangkan. Ia tidak suka ribut dengan siapa saja.
Lelap sekali :
Ia menerima hidup ini dengan apa adanya. Tidak memaksakan diri dan kadang membuat ia kelihatan kurang bersemangat menghadapi hidup ini. Tapi ia bukanlah orang yang pasif atau berpandangan negatif terhadap hidup ini. Ia cuma ingin bahagia luar dalam saja.
Sering terbangun :
Selalu ada sesuatu yang mengganggu dirinya sehingga ia gampang terbangun. Dan gangguan itu sama sekali bukan berasal dari lingkungan rumahnya yang berisik. Ini perbuatan dia sendiri. Ia memang tidak gampang menerima kenyataan. Kalau ia ingin A dan yang didapatkan B, ia akan merasa kesialan sedang menerpa dirinya. Ia memang harus belajar melihat apa sebetulnya yang paling pas buat dirinya agar ia bisa lebih tenang lagi menikmati hidup ini.
source: die-silver
gaya bicaranya yang tanpa basa basi.
Tengkurap :
Tipe orang yang membutuhkan rasa aman dalam hidupnya. Ia selalu rindu dengan dekapan ibunya yang memberinya rasa aman. Ia pandai mencari perhatian, tenang menghadapi perkara, tetapi tidak sabaran melihat orang yang peragu, yang tidak selalu bimbang memutuskan sesuatu.
Miring :
Ia bukan orang yang pandai berdiplomasi, tapi termasuk manusia yang mengerti perasaan orang lain. Ia selalu nampak simpatik karena aslinya ia memang punya penampilan yang menarik. Ini yang membuat hidupnya cukup menyenangkan. Jarang punya musuh dan banyak disukai orang. Ia tidak ektrim dan bisa menjaga hubungan dengan baik.
Diam enggak bergerak :
Sedikit kepala batu, merasa dirinya yang paling benar. Kadang susah diajak kompromi. Tapi kalau sudah suka, ia akan menjadi orang yang paling menyenangkan. Orangnya jujur, terbuka, dan tidak terlalu suka berbasa-basi.
Bergerak terus :
Maunya banyak dan ini terlampiaskan kalau yang semua yang diinginkannya belum tercapai di alam nyata. Ambisinya lumayan gede meskipun kadang terlalu ngotot mendapatkan apa yang diinginkan. Tapi ia sobat yang baik dan menyenangkan. Ia tidak suka ribut dengan siapa saja.
Lelap sekali :
Ia menerima hidup ini dengan apa adanya. Tidak memaksakan diri dan kadang membuat ia kelihatan kurang bersemangat menghadapi hidup ini. Tapi ia bukanlah orang yang pasif atau berpandangan negatif terhadap hidup ini. Ia cuma ingin bahagia luar dalam saja.
Sering terbangun :
Selalu ada sesuatu yang mengganggu dirinya sehingga ia gampang terbangun. Dan gangguan itu sama sekali bukan berasal dari lingkungan rumahnya yang berisik. Ini perbuatan dia sendiri. Ia memang tidak gampang menerima kenyataan. Kalau ia ingin A dan yang didapatkan B, ia akan merasa kesialan sedang menerpa dirinya. Ia memang harus belajar melihat apa sebetulnya yang paling pas buat dirinya agar ia bisa lebih tenang lagi menikmati hidup ini.
source: die-silver
7 Tips Menghadapi Sifat Pemalu
Orang-orang dengan sifat pemalu secara
naluri menyimpan kesadaran kalau diri mereka terlewatkan dari orang
lain. Sifat pemalu biasanya membuat seseorang kehilangan kesempatan,
kurang mendapat kesenangan dan terkucil dari hubungan sosial. Sifat
pemalu dapat membawa banyak kerugian. Tapi bagi Anda yang memiliki sifat
ini, tak perlu berkecil hati, karena pada dasarnya ada banyak cara
untuk mengusir jauh-jauh sifat yang merugikan ini. Sebenarnya, formula
dari rasa malu terdiri dari ‘terlalu berpusat pada diri sendiri’
dicampur dengan rasa gugup. Dan ada paduan yang lebih tak menyangkan,
saat rasa malu itu mempengaruhi fisik Anda dengan cara ‘membajak’
ketenangan logis.
Rasa malu adalah
sebuah kombinasi dari kegugupan sosial dan pengkondisian sosial. Untuk
mengatasi rasa malu ini, yang Anda butuhkan adalah belajar bersikap
rileks dalam pergaulan sosial. Dibutuhkan usaha untuk mengarahkan diri
Anda jauh dari terlalu berpusat pada diri sendiri, serta memberi diri
Anda ruang untuk mempraktekan kemampuan bercakap-cakap. Dalam kebanyakan
kasus, emosi yang memuncak dalam bersosialisasi membuat orang
menanggapi berbagai kejadian dengan rasa takut. Untuk memulai mengurangi
rasa malu, bagi Anda yang pemalu, ada beberapa hal di bawah ini yang
mungkin dapat Anda praktekan.
1.
Pikirkan tentang cara Anda merasa dan bertindak di sekitar orang-orang
yang telah Anda kenal, dimana Anda bisa merasa nyaman dan bersikap
spontan. Alihkan perasaan itu saat Anda bertemu kenalan baru, begitu
pula dalam situasi yang membuat rasa percaya diri Anda memudar.
2.
Hindari terlalu memperhatikan diri Anda sendiri. Tentu saja, Anda boleh
sedikit memikirkan tentang bagaimana Anda akan melewatkan perbicangan
dengan orang banyak, tapi jika seluruh fokus Anda tercurah pada
kata-kata sendiri dan perasaan Anda, selanjutnya Anda akan mulai merasa
gugup sendiri. Ingat-ingat apa yang dikenakan oleh orang lain dan buat
catatan tersendiri, dengarkan apa yang mereka perbincangkan, bayangkan
dimana mereka tinggal, buat sebuah garis besar atau ingat-ingat nama
mereka. Hal ini bukan hanya memberi Anda bahan perbincangan, tapi juga
mencairkan ketegangan dalam bersosialisasi dan membuat perasaan Anda
lebih tenang.
3. Buat pertanyaan
terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang
diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain
tertarik. Apa yang membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan
berjalan menyenangkan bagi semua orang. Selalu ajukan pertanyaan yang
memungkinkan jawaban lebih dari ya/tidak.
4.
Berhentilah percaya pada imajinasi Anda. Mungkin Anda pernah membuat
gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya
jauh berbeda dari yang Anda bayangkan. Itu menunjukan beatapa tak dapat
dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang
dipikirkan orang lain, karena apa yang dipikiran orang lain tentang
Anda, belum tentu sama persis seperti bayangan Anda.
5.
Berhentilah memikirkan ’segalanya atau bukan apa-apa.’ Pemikiran ‘pasti
begini/pasti begitu’ tertuang saat Anda mengalami emosi. Orang-orang
yang sedang depresi, marah dan gelisah melihat kenyataan dari hal-hal
ini dengan perbedaan yang ektrim. Bagi orang yang sedang marah ‘Anda
salah’ dan ‘mereka benar,’ orang yang marah akan melihat dirinya
‘gagal’, sedang yang lain ‘berhasil.’ Jadi berhentilah berpikir kalau
Anda mungkin telah mengatakan hal yang salah, atau orang lain akan
membenci Anda. Saat Anda merasa rileks dalam pergaulan sosial, Anda juga
akan mendapat lebih sedikit peringatan dari diri sendiri, karena dalam
keadaan gugup, biasanya Anda akan mulai berpikir tentang segalanya atau
bukan apa-apa.
6. Nikmati waktu Anda. Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih
1 komentar:
terima kasih gan
ngepost teerusss
Posting Komentar